Reka cipta sayang.

November 11, 2018

Dalam hidupku,
seseorang ternilai dari tangannya.
Begitupun aku pada mereka
Bagiku,
ketika kau menerima reka cipta dariku,
namamu sudah kupastikan
berjejer di orang-orang tersayangku.

Bertanyalah pada orang-orang sekitarku
siapakah yang belum pernah
kubuatkan sesuatu?

Tidak banyak yang kubisa,
tapi aku selalu berusaha.

Gambar, ilustrasi, papper art, puisi, scrapbook, dried flower, hidangan, bouqet: snack; flower; papper flower; giant labeling flower, 3D-lattering-alfabhet-photo, terrarium on MS gel jar, boneka flanel, rajut, bahkan video dan animasi video.

Kamu dan dia,
adalah dua orang yang paling,
paling banyak kuusahakan
dengan hatiku.

Untuk beberapa momenmu dan dia,
aku bahkan sudah merepotkan diriku sendiri,
sebulan sebelumnya!!
Video. Animasi video.
Scrapbook. Rajut dan rajut.
adalah perintilan yang memakan waktu,
menguras tenaga
melibatkan emosi dan cinta.

Ya, kadang aku memang seniat itu
untuk membuatmu dan dia tau,
aku sangat,
sangat menyayangi.
Tidakkah dinilai begitu?

Aku tidak ingin pamrih,
sebenarnya
karena memang aku menyukai
hatiku melambung saat menguliknya
tetapi terkadang,
aku juga ingin.

Mau ada yang bersusah payah
untuk membuatku tau
tangannya bisa memberiku paham
betapa pentingnya aku,
di hidup orang lain.

Hm.

Dulu, Dia adalahku.
Dia yang paling mengerti.
Dia yang paling manis.
Yang paling sering membuatkanku puisi.
Yang membuatkanku kolase gambar,
meski potongannya centang perenang.
Dia juga, orang pertama
membuatku sesenggukan
gegara puisi kartu ucapan.
Aku rindu,
Aku mau lagi dia, akarku.
Bagian dari bunga matahariku,
Tidakkah ingin kau wujudkan
berkawan sampai nanti, di saat tua?
Tidakkah kau rindu aku?
Kesal aku pada diriku,
telah memporandakan perasaannya
Hingga sekarang aku kehilangan,
satu bagian yang seirama dengan hidupku
seiya dengan mauku
selaras dengan persepsiku,
manis dengan buatan sesuatu.

Hei, teman Katikan ku
aku masih menyimpan surat-suratmu
yang kau beri di kelas, di Batu, di sekret,
atau yang kau antar ke kos ku.
Membacanya sesekali,
setiap rindu menyambangi.

Sekarang,
saat kau beranjak dariku
semuanya buyar
tidak ada lagi yang bermanisan padaku
tidak ada lagi yang mengerti mauku.

Memang kamu adalah hal termanisku,
meski sekarang aku sering nyeri
saat seseorang menyebutmu
atau dekat denganmu,
sepertinya aku benci
karena terlampau mencemburui.

Hm.

Memang tidak semestinya
kusamaratakan persepsiku, sayang.
Orang punya caranya sendiri, kan?

Ah, bantu aku
meremuk redam harapan.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Wreda Entri 🤡

Seracik Sakalangkong

Ayunan derap melintasi anakan tangga Menyusuri celah kusamnya debu kelas pada kaca Menerjang pekatnya tangis dalam tawa Mengijab...

Like us on Facebook

Flickr Images

Instagram