Malang, 22
Desember 2014
Bak sekuntum melati
Ia rekahkan aroma kesejukannya saban pagi
Ia hidangkan bongkahan kenikmatan tak tertandingi
Lalu pula ia ciptakan perasaan rindu yang menggebu,
Ketika langkah melebar dan adu mata tak saling bertemu
Ia adalah Ibu,
Satu cinta yang setulusnya merebak dalam dada
Seribu rupa kata tak terucap oleh pena
Sebanyaknya syukur terindah dari-Nya Sang Pencipta
Ia adalah Ibu,
Kecintaanku yang tak buram oleh waktu
Keridhoan yang kuingini selalu
Ia adalah Ismiyatun, Ibuku
Selamat Hari Ibu {}