Gelisah aku mengaksarakan engkau.
Membendung senyum yang terus merekah saja, aku tak mampu
Apalagi memegang kendali tunas-tunas yang bersemi dengan tak tau diri
Kau mungkin bisa membantu menjelaskan padaku,
Bagaimana mereka tumbuh padahal aku sama sekali tak mengairi?
Oh, biar aku coba menerka
sepertinya mereka cuma butuh kau disini
Karena kupikir proses imbibisi telah terjadi
Hanya menunggumu sinari saja untuk memberontakkan pucuk-pucuk mimpi
Setelah hari ini,
Jika memang bagimu belum bisa tinggal,
tidak apa-apa.
Kau boleh kapan saja kembali,
Meski aku tidak bisa berjanji pucuknya tak etiolasi
Silahkan pergi.
Tetapi jangan lupa membawa bersamamu janji yang kau buatkan di kapan hari,
Semogalah kau bukan yang pandai mengingkari
Terima kasih,
sudah mencerahkan yang meredup beberapa hari
Dan,
Maaf.
Karena mungkin aku sudah melangkahi susunan rencana yang telah rapi.
Membendung senyum yang terus merekah saja, aku tak mampu
Apalagi memegang kendali tunas-tunas yang bersemi dengan tak tau diri
Kau mungkin bisa membantu menjelaskan padaku,
Bagaimana mereka tumbuh padahal aku sama sekali tak mengairi?
Oh, biar aku coba menerka
sepertinya mereka cuma butuh kau disini
Karena kupikir proses imbibisi telah terjadi
Hanya menunggumu sinari saja untuk memberontakkan pucuk-pucuk mimpi
Setelah hari ini,
Jika memang bagimu belum bisa tinggal,
tidak apa-apa.
Kau boleh kapan saja kembali,
Meski aku tidak bisa berjanji pucuknya tak etiolasi
Silahkan pergi.
Tetapi jangan lupa membawa bersamamu janji yang kau buatkan di kapan hari,
Semogalah kau bukan yang pandai mengingkari
Terima kasih,
sudah mencerahkan yang meredup beberapa hari
Dan,
Maaf.
Karena mungkin aku sudah melangkahi susunan rencana yang telah rapi.