Aku bukan seorang yang manis apalagi romantis
Bukan pula pujangga yang sanggup menggubah puisi
sepanjang prosa
Aku hanya seorang yang sedang berproses
Seorang yang masih perlu pegangan untuk mengeja
dunia
Seorang yang masih butuh titian untuk melintasi
romansa
Seorang yang masih membutuhkanmu di senyumannya
Sementara kamu,
Tak punya bakat bertindak romantis dengan persepsi
biasa
Tak semahir pujangga dengan puisinya hanya sedikit
bait baikmu meruntuhkan prosa
Tak lagi berproses menjadi dewasa tapi berjuang
mengetuk dunia
Kamu adalah anggitan dunia untuk peganganku mengeja
Kamu adalah etape yang menyejajariku meniti romansa
Kamu adalah konstituen senyumanku
Kamu,
Adalah pemanisku diluar gula
Steviaku yang panennya tak pernah jeda
Filantropiku yang sedang memperjuangkan skripnya
Pun kamu adalah kamaku yang mengusahakan pantasnya
penyempurnaan agama