Siapa menyangka selipan hati ini
Engkau bertuan
Menyembul malu malu sejak sapa itu
Menyusup pelan pada sirat sirat perasaan
Mendekap candu luapan
Dimensi merah kemuda mudaan
Namun jika iya buih ini tak terperi
Maka benarlah hati ini akan ngilu,
Kesakitan
Maka sekali lagi saja
Waktu datang untuk meminta pingitan
Meringkus jemari yang menggeliat tertahan
Mematahkan asa lamunku berserakan
Adakah secuil pun tak kau rasakan?
Saat degup ini mencelos
Mengumbar derit jantung yang berloncatan
Adakah tak kau dengarkan?
Saat tuturanku serak terganjal
Adakah kau mengabaikan?
Saat langkah ini terseret malu malu di hadapan
Engkau,
Yang selama ini memiliki relung ini
Yang tidak ku yakin engkau mengetahui
Engkau
Yang akan tetap terpatri
Yang kukuh kunanti meski hingga nanti
Pada satu hari yang kusangsikan
Akan menghampiri