Cerita untuk si dek.

October 30, 2018

Dek, sore tadi Pak helm tidak seperti biasanya.
Beliau memasukkan racikan siomaynya bersama sebungkus ingatan yang meronta-ronta di kepalaku.

Mengenai hari karnaval tiga tahun lalu.
Oh, hari itu jalanan padat sekali, dek.
Semua orang sibuk terlibat.
Maksudku satu berangkat karnaval, yang lainnya mengikut jadi penyorak semangat.
Keadaan begitu menggiringku dalam dilema,
Bisakah semotor bertuan lima? Tentu saja itu kelakar belaka.

Tetapi,
Solusi disetujui meski lama mengonfirmasi.
Kau taulah riangnya aku ini, dek.
Bertigaan sepanjang jalan, meski sepi tanpa obrolan.

Dan kau tau, dek?
Bagian terbaiknya adalah,
sebuah titipan yang mengejutkan sampai padaku.

Ah, aku bahkan lupa pernah meminta, tapi ternyata ia ingat untuk melunasi janjinya.

Hari itu aku memafhumi satu hal yang kurasa tidak berubah hingga sekarang, dek: manis.


Hm.

Benar, manis.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Wreda Entri 🤡

Seracik Sakalangkong

Ayunan derap melintasi anakan tangga Menyusuri celah kusamnya debu kelas pada kaca Menerjang pekatnya tangis dalam tawa Mengijab...

Like us on Facebook

Flickr Images

Instagram