Berhenti berlari

November 03, 2018

Setelah tiga hari di ruang sepi,
Kupaksa diri bersua dengan biji-biji sawi
Ya.
Aku butuh berkegiatan.
Aku butuh tempat tuju untuk berlarian.

Awalnya aku kira bisa sembuh hanya dengan sembunyi,
Menghilang dari segala pikuk dan mematikan gawai.
Tapi nyatanya tidak mudah mengelupas baset-baset ini
Pun setelah bawah mata berhasil bersaing tembem dengan pipi
Aku tetap tidak lega.
Aku tetap tidak menjadi lebih baik karenanya.

Di hari ketika aku memberanikan diri untuk menghadapi,
Aku tergugu, sekali lagi.
Mematikan gawai pun ternyata percuma
Aku tetap terjungkal setelah tau memang jawabnya sesuai prediksi.
Aku tergugu, sekali lagi.
Ya. Cukup sekali saja lagi.
Karena benar, sebanyak apa pula aku menangisi
Pilihan itu tidak akan pernah diganti.

Memberiku luka memang lebih gampang,
daripada kudu memutuskan untuk tidak menyapanya sama sekali, kan?

Ya.
Asal kamu bahagia, tidak apa apa.
Teruskan saja.
Biar aku yang berhenti,
mengubur dalam mimpi-mimpi.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Wreda Entri 🤡

Seracik Sakalangkong

Ayunan derap melintasi anakan tangga Menyusuri celah kusamnya debu kelas pada kaca Menerjang pekatnya tangis dalam tawa Mengijab...

Like us on Facebook

Flickr Images

Instagram