Kamu, Sapfilantropi

November 21, 2018

​Aku ini pandai menulis patah hati
karena memang hobiku berimajinasi
saat itu aku berkali-kali lupa mengingatkan diri
untuk tidak melambungkanmu tinggi-tinggi.

Ah, tetapi tetap saja aku tidak peduli
karena aku ini benar-benar pecandu
yang berubah halu saat tak menjumpaimu
aku selalu ingin menyesap zat aditifmu kuat-kuat
sampai waktu tanpamu bagiku adalah sekarat.

Di waktu sepi begini
aku putar-putar bait suaramu yang terekam
lalu tersenyum-senyum malu sendirian
kamu ini sebenarnya, romantis
meski sering membuatku menangis
sebab khayalanku kamu libas habis
kamu pasti lupa, ya, aku ini egois?

Jangan diam-diam, dong
aku tidak kuat mendobrak gengsi
tidak cukup berani mengaku butuh kamu di sini
tidak lebih piawai mengutarakan,
'kamu tetap tuan yang kusayangi',
bahkan di detik ini.

Ngawi, 21 Nov 2018 11.35

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Wreda Entri 🤡

Seracik Sakalangkong

Ayunan derap melintasi anakan tangga Menyusuri celah kusamnya debu kelas pada kaca Menerjang pekatnya tangis dalam tawa Mengijab...

Like us on Facebook

Flickr Images

Instagram