Nomor sebelas.

November 09, 2018

Aku menanti diantara ketiak waktu
tetapi tidak siap tergores realitamu
lantaran me-reka terlalu jauh,
ia justru meluruh,
Rapuh.
Lalu membayang dengan jelas,
Patah hati nomor sebelas:
Aku yang patah, sebelum tumbuh.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Wreda Entri 🤡

Seracik Sakalangkong

Ayunan derap melintasi anakan tangga Menyusuri celah kusamnya debu kelas pada kaca Menerjang pekatnya tangis dalam tawa Mengijab...

Like us on Facebook

Flickr Images

Instagram