Distingtif nine

November 11, 2014


Terkadang hujan datang
Ketika kita telah berhenti untuk mengharapkannya
Dan terkadang pula ia datang
Tepat ketika kita memerlukannya
Apalah, ternyata memang selalu hujan yang membagi cerita
Tentangku hari ini
Tentang pelukan yang tak pernah terbayang diterima
Dan sekumpulan mimpi yang serasa menjadikannya nyata

Untuk dirimu yang disana, terima kasih telah terbangun di ketika malam tiba
Mengucapkan sepenggal doa yang sederhana
Terlalu sederhana, tapi mencakup semua
Tanpa kemewahan kata yang seperti kudamba

Dan untukmu, sahabat gila mimin Mellinda
Terima kasih ketika malam masih buta,
Kau berikan sekuncup pesan yang memberiku bahagia
Menemaramkan rinai yang lembut menyelimuti
Sungguh, betapa bersyukurnya aku memilikimu

Dan lagi ternyata, bukan hanya segitu saja
Setangkup cake bertabur cokelat keju itu
Yang diatasi lilin berwarna-warni
Membuatku semakin merasa,
Yang kali ini mungkin sepatutnya benar-benar kusyukuri

Dan sekali lagi, yang ini mainstremnya luar biasa
Setelah keesokannya barulah kutahu mereka punya acara
Mencukupkan penampilanku betabur aroma
Nyaris tak percaya ku bahwa aku telah berubah rupa
Yang setadinya mengguyur diri
Kemudian mereka membuatku lebih putih dari biasanya

Terima kasih untuk kalian atas tepungnya
Sungguh, ini adalah hal yang melengkapi kebahagiaan
Yang mungkin tak ada selama ini,
Terima kasih,
Kalian : Mbak Biref Maifulloh,
Gema Adma Nova,
Riza Fitriyani Waluyo,
juga Fahmi Ridlowati {}

At least,
For all thank you so much for everything yesterday, and so today :*
Sayang kaliaaaaaan {}



You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Wreda Entri 🤡

Seracik Sakalangkong

Ayunan derap melintasi anakan tangga Menyusuri celah kusamnya debu kelas pada kaca Menerjang pekatnya tangis dalam tawa Mengijab...

Like us on Facebook

Flickr Images

Instagram