Warita prei dowo

May 10, 2018

Hari sudah berganti menjadi kamis lagi,
melalap warna merah terakhir di kalender minggu ini
sebelum weekend malu-malu menghampiri
menawari liburan yang bagiku kini bahkan sama aja tanpa arti
malahan aku berharap semuanya saja asa masuk
biar ini perkara segera terurus 
supaya langkahku tak melulu lontang-lantung
dengan map-map revisi yang menjejali

Semacam lakon prei yang sudah lelah menunggui
itulah aku, yang sudah merindu efektifnya hari-hari
bagaimana tidak resah?
minggu ini hanya dihidupi dua hari
lantaran prei berlanjut dari akhir pekan minggu lalu,
sampai senin selasa ketika birunya hari dimerahkan hiruk pikuk
hajatan mereka yang sedang mengunggah perjuangan rebutan kursi

sementara aku masih juga begini,
tidak mengambil tangga progres
atau melahap detail-detail keinginan yang belum dicoreti
aku justru memeluk kemalasan dan meleha-leha di atas semua harapan
pagi-pagi melemaskan kaki, memanjakan mata
mengisi hati dengan perintilan suka-suka di pasar pagi
lalu menyulut energi dengan masakan random yang dibikin sendiri
terus memilih selonjoran sampai petang datang mengawe-awe diri

Oh, sesusah ini kah membangun intensi?
aku baru mengerti tentang posisi orang yang dulu kusemangati
sebegini dalamnya godaan untuk membuka lembaran juang
secarut marut ini lah hati untuk pagun memulai
aku, bahkan tidak menyapanya sama sekali minggu ini
melewati foldernya pun tidak,
padahal, sudah ada somasi darimu bahwa ini bulan mei
ditambah pula ucapan-ucapanmu tentang tidak adanya
predikat dengan pujian jika melebihi
hei, ini tidak terlihat semudah itu kan?
tidak pula seenak es degan bawah trembesi itu
atau semenyenangkan menjadi tuan-tuan panen
aku tidak sekedar butuh ndang dikerjakno iki wes mei
aku lebih butuh disandingi pas  hari-hari begini
dicubiti kalau aku mulai berpaling pada tidur-tidur siang
atu malah sibuk dengan film-film astrounut yang mulai banyak kukonsumsi
hei, tidakkah ingin sibukmu diselesaikan disini,
dengan berbagi hari?

aku, hari ini sedang benar-benar berada pada level antusias yang melantai
aku ingin adamu dalam psike supaya skrip ini kukuh bersubstansi
namun sepertinya ini hanya sekedar refleksi
dari bunga-bunga tidur yang dibangun dalam proyeksi
biar otakku mengafirmasi adamu walakin tiada senyatanya

Malang, 10 Mei, 10:20:31

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Wreda Entri 🤡

Seracik Sakalangkong

Ayunan derap melintasi anakan tangga Menyusuri celah kusamnya debu kelas pada kaca Menerjang pekatnya tangis dalam tawa Mengijab...

Like us on Facebook

Flickr Images

Instagram