Kembang Kempis

December 11, 2017

Rupanya candumu masih mengeram dalam-dalam
Yuwana pun tak arah hanya sekedar kekhawatiran
Antara harapan yang sembunyi memelukku erat
Nan kerepotanku yang menggerutu didekap naif sesaat

Ada penyesalan yang berarak diantara cemberut
Namun gulungan gengsi berorkestra mengasingkan rasaku
Aku, meski lelah menggamit penat dalam prioritasmu
Nantinya juga kelabakan saat renggang ini sampai batasan had
Demikian pun saat pilinan kangenku menuai puncak cadas
Aku mencibir, selalu menaruh sehelai ruang benci dan cinta setipis itu

Sekongkolan waktu dan jarak ini seperti sengaja menyabotase
Angkuh menyulut tuas kesabaran yang kuanyam pelan-pelan untukmu
Pun sempat merepet hingga pengap saat kumulai gerah, hampir menyerah
Ujungnya aku jadi begini: tergugu di cekaknya tenggatmu denganku
Tekat lalu kukunci, kupaksa menguat, meski gigil tak juga hangat di badanku
Racau mengeras membawa secarik janji yang kuobral sendiri tentangmu
Akankah menjelma semakin pincang, aku tidak peduli, hanya satu: itu kamu




Untukmu, terima kasih Hibiscus sabdariffa

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Wreda Entri 🤡

Seracik Sakalangkong

Ayunan derap melintasi anakan tangga Menyusuri celah kusamnya debu kelas pada kaca Menerjang pekatnya tangis dalam tawa Mengijab...

Like us on Facebook

Flickr Images

Instagram