Fatamorgana dan Aku

July 28, 2017

Menjadi sensitive untuk perasaanmu sendiri dan acuh dengan perasaan orang lain adalah hal paling jahat. Dan menjengkelkannya lagi adalah bahwa kau tau tapi tak pernah berhasil berdamai dengan dirimu sendiri untuk bekerja sama menguranginya pelan-pelan. Hingga tak kan ada lagi yang sakit hati karenamu, atau setidaknya meminimalkan orang lain pergi karena kau terlalu menyakitkan untuk dijadikan teman sebelahan. Terkadang rasanya ingin menyerah saja dan hidup sendiri. Tetapi kenyataannya tak bisa, sendiri adalah sesuatu yang terlalu menakutkan. Sama menakutkannya dengan berinteraksi tetapi kemudian dibayang-bayangi kau akan ditinggalkan karena begitu menyebalkan. Mungkin sejatinya kau jadi saja seperti fatamorgana, yang memberikan segala sesuatu yang indah di mata walaupun akan hilang sebelum dirasa, setidaknya mereka bahagia dengan kau disana. Pada semua kisah, perlu dicatat bahwa mungkin menyelam itu tidak penting. Kau hanya perlu berada di permukaan untuk berimbuh, melengkapi lubang-lubang pada kisah mereka yang sudah sempurna. Tidak perlu menyelam dan meneguk kesakitan, apalagi terlalu dalam hingga kehabisan nafas untuk tetap bertahan. Mungkin, semuanya hanya perencanaan yang kau mungkinkan sendiri.



Seperti fatamorgana, kau memberikan sesuatu yang indah di mata tetapi hilang sebelum terasa.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Wreda Entri 🤡

Seracik Sakalangkong

Ayunan derap melintasi anakan tangga Menyusuri celah kusamnya debu kelas pada kaca Menerjang pekatnya tangis dalam tawa Mengijab...

Like us on Facebook

Flickr Images

Instagram