Ku|ambil Hikmah|mu

October 24, 2014

Tiba – tiba aku merindumu, kawan

Tiba – tiba keindahan tawamu menyeruak pikiranku, kawan
Tiba – tiba siluet hijau-pink-mu menerkamku
Dan tiba-tiba, aku merasa dirimu memanggilku ilem lagi, kawan

Seperti itukah yang dulu kita sebut persahabatan?

Entahlah, sejatinya aku tak pernah berusaha meninggalkanmu
Hanya saja sekarang aku takut,
Takut untuk kembali memulainya
Takut akan penolakanmu seperti kala ulang tahunmu, setahun silam
Takut kehadiranku sekarang justru menambah lukamu
Akan aku menjadi kembali meradang

Kawanku yang dulu selalu menjadi rindang wejangan
Yang membuatku menjadi sesosok yang selalu berada di depan atau belakangmu
Ketika pulangmu ingin bersamanya
Aku akan menjadi tumpuan air matamu jika ia menyakitimu
Dan engkau yang akan mengusapku kembali ketika ia menyakitiku pula

Kita yang berpacu dengan pagi bersama – sama
Menghabiskan istirahat untuk berlama – lama cerita
Menenggelamkan malam dengan semua kisah yang tertumpah ruah
Mengunjungi satu sama lain
Juga selalu menjadi satu orang yang paling menghawatirkan
Ketika sinusitis memaksamu pulang
Juga nggrik-nggrik ku yang mengantarku meninggalkan kosan

Kita yang sama sama terkukung dengan kesukaan mie ayamnya Pak Tar
Kita yang sama sama mengungkapkan lewat tulisan
Juga kita yang sama sama berkelit menghalau maag tak tertahankan
Aku yang selalu menggodamu dengan engkau dinda yang kusayang
Dan engkau yang menggodaku dengan jangan berbalik meninggalkan
Si obat jerawat feril
Engkau yang tak pernah menyukai nasi mie
Dan engkau yang selalu membagiku nasi angkringan depan diknas

Ah, aku tak sanggup lagi
Terlalu banyak hal yang kurindukan akanmu, kawan
Terlalu banyak hari kita lewatkan berdua
Terlalu banyak kegilaan yang mendekatkanmu denganku
Terlalu banyak
Dan sungguh kini, aku benar – benar merindukanmu

Engkau kawan yang akan segera menjadi dokter dambaan
Kuharap, masih tersimpan namaku disalah satu lubukmu kawan
Tidak kuharap indah
Hanya kuharap masih ada
Untukmu kawan yang kurindukan,


















cc Flo : Hikmah Nur Pangesti

You Might Also Like

2 comments

Popular Posts

Wreda Entri 🤡

Seracik Sakalangkong

Ayunan derap melintasi anakan tangga Menyusuri celah kusamnya debu kelas pada kaca Menerjang pekatnya tangis dalam tawa Mengijab...

Like us on Facebook

Flickr Images

Instagram