Benang Merah
February 18, 2018
Selama ini aku sebagai teman terlalu
lalai, ternyata
membiarkan perasaanku menjadi mboyak
melupakan hakikatnya aku dan kamu
saling membutuhkan
aku teralu sibuk memikirkan alasan
ku tertawa esok hari
sampai tertutup mata ini untuk
sekedar melirik perasaanmu
sempat mengerling pun aku tidak
kini setelah aku menjadi jauh
darimu, aku baru tahu
sejatinya bukan kamu yang
meninggalkan
tetapi aku yang membukakan pintu dan
menggelarkan karpet
untukmu keluar
Maafkan aku, kamu(ku)
Akhirnya di bawah rimbun daun pinus
ini aku mengerti
aku mengikhlaskanmu pergi tetapi
tidak untuk mengulanginya lagi
terima kasih sudah membukakan mata,
hati dan menajamkan telinga
setidaknya di hari ini aku sedikit
mafhum
mulai patah-patah memeluk satu satu puzzle
berlabel teman yang masih di sisi
terseok-seok memutar lagi lagu-lagu
perekat rasa
memupuk lagi benih benih syukur yang
tertinggal
karena terlampau lama meratapi saat
kau pergi
Untuk kamu, Flo, bu dokterku yang mahir
membuatkan nama
juga kamu Rat, yang meski diam tetap
mengakariku kuat
terima kasih memberiku waktu untuk
selalu menyayangi
lalu pada kalian (ku) Min, Ay,
mbakbe, dan Inces
terima kasih untuk tetap erat dengan
jarakku
meski terlalu sering aku memilih
menjadi sakarepku
Terima kasih kamu, terima kasih
kalian ku
(I love you) ?
0 comments