Telenovela Proklamasi
August 19, 2014Kemarau
sepertinya masih tegak menungging
Menyapu
serbuan debu yang memekakan
Melululantahkan
gembur berantakan
Menciptakan terowongan,
mudcrack
Sementara
semalaman hatiku basah
Hujan
darimana gerangan aku pula kebingungan
Ini bukan
hal yang masuk ke alam akal
Atau hanya
mungkin sekedar teori tentang mimpi?
Tapi
bagaimana bisa pelupukku membesar
Dan menimbulkan
anakan mata sebesar dongkolan kenari?
Ah sudahlah
hati,
Usahlah
engkau mentelenovelaku lagi
Terima kasih
karena mu sore kemarin aku masih sanggup berdiri
Bersenoyong
di bawah redupnya maghrib yang hakiki
Meloyong
langkah menuju halte di batas waras
Mengulum
sesengguk yang tersembunyi di balik paras
Memunguti
tetesan air mata yang diberi
Terima kasih
hati karena mu sore kemarin aku masih sanggup berdiri
Maka kiralah
engkau terima ini
Sepoci paduan
es proklamasi
Ya mungkin
tak akan kuasa menghapus luka
Setidaknya ini
umbal saksi kekecewaanku yang tak berhasil kau tutupi
Setidaknya
ini membuatku sedikit lupa
Setidaknya ini
membiarkanku merasa bahagia
fatimah
0 comments